Dewi pulang ke kampungnya di Jogjakarta, setelah sepuluh tahun meninggalkan tempat itu. Sebuah surat dan potongan berita koran yang dikirim ibunya, membuat ia harus kembali ke kampungnya: kehamilan misterius Dee, kakaknya yang cacat mental. Dewi mendapati situasi di rumah orangtuanya yang tak berubah. Yang berubah adalah kehamilan Dee dan pemandangan di balik jendela besar rumahnya yang silih berganti. Dewi lalu mengenal Priyanto yang baru setahun tinggal di kampung itu. Priyanto dan Dewi menjalin kisah asmara yang tak biasa. Joko, teman kecil Dewi, cemburu. Kedatangan Dewi menguak masa lalunya yang tak selesai.